YANG MENARIK PERHATIAN

Showing posts with label Kimia. Show all posts
Showing posts with label Kimia. Show all posts

Wednesday, November 5, 2014

Mengenal Bahan Dasar Pembuat Kaca

Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Namun tidak banyak yang kita ketahui mengenai kaca tersebut. Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin
Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur.
Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Bahan Baku Pembuatan Kaca
Untuk membuat berbagai jenis kaca, digunakan pasir kaca dalam jumlah yang besar. Sebagai fluks bagi silika ini, dipakai soda abu, kerak garam, batu gamping dan gamping. Di samping itu, banyak pula dipakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium karbonat), saltpeter, boraks, asam borat, asam trioksida, feldspar, dan fluorspar bersama berbagai jenis oksida, karbonat serta garam-garam logam lain untuk membuat kaca berwarna. Dalam operasi penyelesaian, banyak pula dipakai berbagai produk lain seperti abrasif dan asam fluorida.
Pasir
Pasir yang digunakan untuk membuat kaca haruslah kuarsa yang hampir murni. Oleh karena itu, lokasi pabrik kaca biasanya ditentukan oleh lokasi endapan pasir kaca. Kandungan besinya tidak boleh melebihi 0,45% untuk barang gelas pecah belah atau 0,015% untuk kaca optic, sebab kandungan besi ini bersifat merusak warna kaca pada umumnya.
Soda (Na2O) terutama didapat dari soda abu padat (Na2CO3). Sumber lainnya adalah bikarbonat, kerak garam, dan natriun nitrat. Yang tersebut terakhir ini sangat berguna untuk mengoksidasi besi dan untuk mempercepat pencairan. Sumber gamping (CaO) yang terpenting adalah batu gamping dan gamping bakar dari dolomite (CaCO3. MgCO3) yang berfungsi untuk memberikan MgO pada campuran.
Fledspar
Feldspar mempunyai rumus umum R2O. Al2O3.6SiO2, dimana R2O dapat berupa Na2O atau K2O atau campuran keduanya. Sebagai sumber Al2O3, feldspar mempunyai banyak keunggulan dibanding produk lain, karena murah, murni, dan dapat dilebur. Dan seluruhnya terdiri dari oksida pembentuk kaca. Al2O3 sendiri digunakan hanya bila biaya tidak merupakan masalah. Feldspar juga merupakan sumber Na2O atau K2O dan SiO2. Kandungan aluminanya dapat menurunkan titik cair kaca dan memperlambat terjadinya devitrifikasi.
Borax
Borax adalah bahan campuran yang menambahkan Na2O dan boron oksida kepada kaca. Walaupun jarang dipakai dalam kaca jendela atau kaca lembaran, boraks sekarang banyak digunakan didalam berbagai jenis kaca pengemas. Ada pula kaca borat berindeks tinggi yang mempunyai nilai dispersi lebih rendah dan indeks refraksi lebih tinggi dari semua kaca yang telah dikenal. Kaca ini banyak digunakan sebagai kaca optik. Disamping daya fluksnya yang kuat, boraks tidak saja bersifat menurunkan koefisien ekspansi tetapi juga menungkatkan ketahanannya terhadap aksi kimia. Asam borat digunakan dalam tumpak yang memerlukan hanya sedikit alkali. Harganya hampir dua kali boraks.(bisakimia.com)

Wednesday, October 12, 2011

Indonesia Peringkat Kelima Olimpiade Kimia Internasional

Tim Olimpiade Kimia Indonesia meraih prestasi terbaiknya dalam ajang International Chemistry Olympiad (IChO) ke-43 di Ankara, Turki. Empat pelajar yang dikirim sebagai peserta, masing-masing mendapatkan medali dari ajang internasional tersebut. Dua medali emas dan dua medali perak yang diraih, menjadikan Indonesia berada di peringkat ke-5, dari 70 negara peserta dan 6 negara observer. "Ini merupakan prestasi tertinggi dalam Olimpiade Kimia Internasional yang diraih Indonesia," ujar Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Ditjen Pendidikan Menengah Kemdiknas, Totok Suprayitno, saat menyambut kedatangan empat peserta IChO 2011 di bandara internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Kamis (21/7) malam. Totok mengatakan, sesuai peraturan Menteri Pendidikan Nasional, peraih medali dalam olimpiade internasional berhak mendapatkan beasiswa dari Kemdiknas untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri. Peraih medali perunggu berhak mendapat beasiswa untuk gelar sarjana, peraih medali perak berhak mendapatkan beasiswa hingga gelar master, dan peraih medali emas berhak mendapatkan beasiswa hingga gelar doktor dengan syarat, selama di universitas, mereka harus menjaga prestasinya. Jika prestasinya menurun, Kemdiknas akan memberikan peringatan terlebih dahulu. Dan jika terus menurun, beasiswa tersebut bisa dihentikan. Untuk sarjana, Indeks Prestasinya tidak boleh turun dari 3,25. Dua medali emas diraih Stephen Haniel Yuwono, dari SMAN 1 Purwokerto, Jawa Tengah, dan Joses Gradi Nathanael, dari SMAK BPK Penabur Gading Serpong. Sedangkan dua medali perak diraih Andhika Tangguh Pradana, dari SMA Karisma Bangsa, Tangerang, dan Alimatun Nashira, dari SMAN 1 Yogyakarta. IChO ke-43 berlangsung di Ankara, Turki, pada 9-19 Juli 2011. Tahun ini merupakan keikutsertaan Indonesia yang ke-14. Peserta olimpiade harus menjalani dua jenis tes, yaitu tes teori dan tes praktikum. Dalam tes praktikum, ketelitian dan kejelian harus dimiliki peserta, di antaranya untuk tes penentuan kadar logam, dan tes pemisahan senyawa. 


 Sumber : kemdiknas.go.id

Friday, July 15, 2011

Soal Latihan Kimia Online

Berisi soal latihan dan sebelum mencoba mengerjakan sebaiknya baca terlebih dahulu petunjuknya, selamat mencoba
Tes

Tim Pengembang
Penulis
:
Arief Fadillah, S.Pd
Pengkaji Materi
:

Pengkaji Media

:
Pemimpin Tim
:
Hardianto 

Pemrogram

:
Aryo 
G. Suropati

Design Grafis

:

Bambang Adrianto

Pengontrol Kualitas

:

Nasehadien

Karakteristik Atom

ISOTOP
Atom-atom yang memiliki nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda disebut isotop. Contoh 3 isotop dari unsur hidrogen yaitu:   dan


Atom-atom dari unsur-unsur berbeda yang memiliki jumlah neutron yang sama disebut isoton. Sebagai contoh, atom unsur hidrogen
dan atom unsur helium 



Thursday, July 14, 2011

Massa Atom Relatif

Massa atom relatif diartikan sebagai perbandingan massa atom unsur tersebut relatif terhadap massa atom unsur lainnya. Berdasarkan pengukuran massa atom dari berbagai unsur menggunakan spektrometer unsur menunjukkan bahwa unsur karbon lebih stabil dengan kelimpahan unsur paling banyak di alam, sehingga digunakanlah karbon isotop 12 (C-12)sebagai perbandingan. Pengukuran massa atom tidak menggunakan satuan gram karena dinilai tidak praktis dan terlalu kecil, akhirnya disepakati menggunakan satuan massa atom (sma) yang senilai dengan 1/12 massa atom C-12.

Sehingga secara umum


Contoh soal:

1. Klorin di alam adalah campuran dari 2 isotop, yaitu Cl-35 dan Cl-37 dengan perbandingan 76% Cl-35 dan 24% Cl-37. Jika massa atom Cl-35, hitunglah massa atom rata-rata dari unsur Cl?

Massa atom rata-rata unsur









2. Unsur K memiliki massa atom rata-rata sebesar 
Hitunglah massa atom relatif unsur K?
 Massa atom relatif (Ar) unsur 


Nomor Massa Dan Nomor Atom



Contoh penulisan notasi unsur.








Partikel Dasar Atom

ELEKTRON
Teori atom Dalton menyatakan bahwa atom merupakan bagian terkecil dari materi. Pada kenyataannya, atom dapat dibagi menjadi partikel penyusunnya yaitu elektron, neutron dan proton. Hal ini dibuktikan berdasarkan penelitian tentang arus listrik pada gas bertekanan rendah. Penelitian dimulai pada tahun 1855 oleh Heinrich Geissler, yang berhasil merancang tabung gelas bertekanan rendah yang disebut tabung Geissler. Pada tahun 1859, Julius Plucker menggunakan tabung Geissler alam percobaan elektrolisis gas, didalam tabung ia memasang 2 plat elektrode, elektrode pada kutub positif disebut anode, sedangkan elektrode pada kutub positif disebut katode. Setelah diberi tegangan tinggi, ia mengamati adanya berkas sinar yang dipancarkan dari katode. Namun Plucker menganggap sinar tersebut sebagai cahaya listrik biasa.
Pada tahun 1876, Eugene Goldstein, menggunakan teknik yang sama dengan Plucker, namun ia menamakan berkas sinar yang dipancarkan dari katode sebagai sinar katode. Pertanyaan yang muncul adalah apakah sinar katode itu sebagai gelombang elektromagnetik atau partikel?

Wiliam Crookes, pada tahun 1880, memodifikasi tabung Geissler untuk membuat vakum lebih baik, tabung ini disebut sebagi tabung Crookes. Pengamatan Crookes tehadap karakteristik sinar katode dapat disimpulkan sebagai berikut:

*Sinar katode merambat lurus.
*Sinar katode membawa muatan karena dibelokkan dalam medan magnet.
*Sinar katode memiliki massa karena dapat memutar kincir kecil dalam tabung.
*Sinar katode menyebabkan materi seperti gas dan zat lain berpijar.
*Akhirnya Crookes menyimpulkan bahwa sinar katode adalah partikel bermuatan.


Pada tahun 1891, George Johnston Stoney, berpendapat bahwa sinar katode adalah partikel, ia menamakan sebagai elektron. Pada tahun 1897, J.J. Thomson membuktikan bahwa sinar katode adalah merupakan berkas partikel, dengan menggunakan tabung sinar katode khusus.


PROTON
Pada tahun 1886, Eugene Goldstein, membuktikan adanya muatan positif. Pembuktian dilakukan menggunakan tabung sinar katode dimana plat katode telah diberi lubang. Ia mengamati jalannya sinar katode yang merambat menuju anode, tenyata terdapat sinar lain yang bergerak dengan arah berlawanan melewati lubang pada plat katode. Oleh karena arahnya berlawanan, maka sinar tersebut haruslah terdiri dari muatan positif.

NEUTRON
Penemuan partikel neutron diawali oleh penelitian Rutherford, dalam eksperimennya ia berusaha menghitung jumlah muatan positif dalam inti atom dan massa inti atom dan ia mendapati bahwa massa inti atom hanya setengah dari massa atom. Pada tahun 1920, William Draper Harkins, berasumsi bahwa terdapat partikel lain dalam inti atom selain proton, partikel itu bermassa hampir sama dengan proton dan tidak bermuatan, ia menyebutnya sebagai neutron. Hingga tahun 1932, James Chadwick, membuktikan keberadaan partikel neutron.

Adanya penemuan neutron ini, membuat strukur atom semakin jelas, bahwa atom tersusun atas inti atom dengan elektron mengelilingi pada lintasan kulitnya. Inti atom terdiri dari proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan. Sedangkan elektron bermuatan negatif.

Teori Atom Rutherford

Pada tahun 1911 Ernest Rutherford bermaksud melanjutkan penelitian Philipp Lenard, hanya saja Rutherford mengganti partikel elektron dengan partikel dan lempeng alumunium dengan lempeng emas.

Setelah penembakan partikel terhadap lempeng emas, Rutherford menyimpulkan:

1. Sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang hampa/kosong. Hal ini didasarkan adanya berkas partikel yang tidak dibelokkan atau tetap diteruskan.
2. Adanya suatu bagian yang sangat kecil dan padat dalam atom yang disebut inti atom. Hal ini dibuktikan oleh partikel yang dipantulkan kembali oleh atom dengan jumlah yang kecil.
3. Adanya muatan inti yang sejenis dengan muatan partikel yaitu muatan positif (proton). Hal ini didasarkan adanya berkas partikel yang dibelokkan akibat terjadi gaya tolak-menolak dengan muatan listrik yang sejenis.Hasil penelitian Rutherford sekaligus menggantikan model atom Thomson, Rutherford mengajukakan model atom yang menyatakan bahwa atom tersusun dari inti yang bermuatan positif dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif, seperti planet mengelilingi matahari. Massa atom terpusat pada inti dan sebagian besar volum atom merupakan ruang hampa/kosong. Karena atom bersifat netral, maka jumlah muatan positif dalam inti (proton) harus sama dengan jumlah elektron.

Tidak beberapa lama Rutherford mengajukan model atomnya, ternyata terdapat beberapa kelemahan. Model atom Rutherford bersifat tidak stabil karena bertentangan dengan hukum fisika klasik Maxwell. Berdasarkan hukum tersebut, jika ada partikel bermuatan (elektron) mengelilingi inti atom yang memiliki muatan yang berlawanan (proton) maka elektron akan memiliki percepatan dan memancarkan energi berupa gelombang elektromagnetik, dengan demikian lama kelamaan elektron akan kehilangan energinya. Akibatnya, jari-jari lintasan semakin kecil, hingga suatu saat elektron akan bergabung inti atom. Padahal kenyataannya, atom bersifat stabil sehingga elektron tidak bergabung dengan inti atom.

Selang waktu 2 tahun dari penelitian Rutherford, pada tahun 1913, Niels Bohr berhasil memperbaiki kelemahan model atom Rutherford, melalui percobaannya terhadap spektrum atom hidrogen.

Bohr berpendapat jika elektron bergerak mengelilingi inti atom berbentuk spiral (seperti yang disampaikan Rutherford) adalah benar, maka energi yang dipancarkan elektron akan menghasilkan spektrum yang bersifat kontinu. Akan tetapi, hasil pengamatan Bohr terhadap spektrum atom menggunakan spektrometer bahwa spektrum bersifat diskrit (terputus-putus). Hal ini menandakan bahwa elektron hanya memancarkan energi dengan panjang gelombang tertentu atau dengan besaran energi tertentu. (http://www.e-dukasi.net)

Wednesday, July 6, 2011

Teori Atom Bohr

Sehingga menurut Bohr, adanya spektrum yang bersifat diskrit menandakan bahwa elektron berada pada lintasan-lintasan tertentu berdasarkan tingkat energinya. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan teori kuantum Planck, hingga akhirnya Bohr mengemukakan postulatnya menjelaskan kestabilan atom dan spektrum atom hidrogen.

Setiap elektron dalam atom mengelilingi inti dalam lintasan tertentu yang stationer disebut orbit/kulit.
Elektron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan memancarkan atau menyerap energi.


Model atom Bohr dapat menjelaskan kestabilan atom dan spektrum atom hidrogen. Akan tetapi model ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
Hanya dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen dengan akurat, belum dapat menjelaskan spektrum atom yang lebih kompleks.
Asumsi elektron mengelilingi inti atom dalam lintasan lingkaran belum tentu benar, dapat saja berbentuk elips.
Belum dapat menjelaskan adaya garis halus pada spektrum atom hidrogen.

KONFIGURASI ELEKTRON
Model atom Bohr memperkenalkan adanya kulit atom sebagai lintasan elektron mengelilingi inti atom dengan tingkat energi tertentu.Perhatikan gambar 1 disamping, inti atom dikelilingi oleh elektron yang tersebar di tiga kulit dengan jumlah elektron disetiap kulit berbeda-beda. Bohr menyatakan bahwa lapisan kulit tersusun berdasarkan urutan tingkat energinya, artinya kulit K memiliki tingkat energi paling rendah jika dibandingkan kulit L dan dan kulit M. Susunan elektron dalam kulit-kulit elektron disebut sebagai konfigurasi elektron.

Kulit atom selanjutnya disimbolkan dengan n, berturut-turut n = 1, n = 2, n = 3 dinamakan kulit K, L, M, dst., dengan jumlah elektron maksimal disetiap kulitnya mengikuti persamaan




Konfigurasi elektron menurut Bohr

 ELEKTRON VALENSI
Elektron valensi adalah jumlah elektron pada kulit atom terluar. Unsur-unsur yang memiliki jumlah elektron valensi memiliki kemiripan sifat kimia. Kesamaan elektron valensi beberapa unsur

Unsur-unsur Li, Na dan K memiliki kemiripan sifat kimia, begitu juga F, Cl dan Br. (e-dukasi.net)

Monday, July 4, 2011

Teori Atom J.J. Thomson

Setelah penemuan proton oleh Goldstein di tahun 1886 dan elektron oleh J.J. Thomson di tahun 1897. Kemudian pada tahun 1898 J.J Thomson mengemukakan model atomnya. Model atom Thomson menyatakan bahwa atom berbentuk bulat dimana muatan listrik positif yang tersebar merata dalam atom dinetralkan oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif yang berada di antara muatan positif.

J.J Thomson
Model atom Thomson didasarkan pada asumsi bahwa massa elektron lebih kecil dari massa atom, dan elektron merupakan partikel penyusun atom. Karena atom bermuatan netral, maka elektron yang bermuatan negatif akan menetralkan suatu muatan positif dalam atom. Hal ini mendukung keberadaan proton dalam atom.

Model Atom J.J Thomson
Model atom Thomson diuji oleh penelitian yang dilakukan oleh Philipp Lenard pada tahun 1903, yang mempelajari tentang pengaruh fotolistrik. Ia mengamati perilaku elektron yang menembus lempeng alumunium yang sangat tipis dengan cara memodifikasi tabung sinar katode dan menempatkan lempeng tersebut di dalamnya. Jika model atom Thomson benar, maka akan ada banyak berkas elektron yang dibelokkan setelah menembus lempeng alumunium, hal ini disebabkan elektron telah kehilangan energi yang banyak karena menabrak elektron yang tersebar merata dalam muatan positif atom.

Akan tetapi, ia mengamati bahwa sebagian besar elektron tidak dibelokkan. Hal ini membuktikan bahwa model atom Thomson yang menyatakan bahwa elektron tersebar merata dalam muatan positif atom, adalah tidak benar. (e-dukasi.net)

Teori Atom Dalton

Seorang filsafat Yunani, Leucippus, berpendapat bahwa materi tersusun atas butiran-butiran kecil. Pendapat ini dikembangkan oleh muridnya, Democritus, yang menyatakan bahwa materi tersusun atas partikel-partikel yang tak dapat dibagi lagi, yaitu atom.

John Dalton membuktikan pemikiran filsafat Yunani tersebut dengan menyatakan bahwa pemikiran Democritus tidak bertentangan dengan Hukum Kekekalan Massa dan Hukum Perbandingan Tetap.
John Dalton

Kemudian pada tahun 1803 John Dalton mengemukakan teori atomnya:
Materi tersusun dari partikel-partikel terkecil yang disebut atom.
Unsur adalah materi yang tersusun dari atom-atom yang sejenis dengan massa dan sifatnya sama.
Unsur yang berbeda memiliki atom-atom dengan massa dan sifat yang berbeda.
Senyawa adalah materi yang tersusun minimal 2 jenis atom dari unsur-unsur berbeda, dengan perbandingan tetap dan tertentu. Dalam senyawa, atom-atom berikatan melalui ikatan antar atom.
Atom tidak dapat dimusnahkan. Reaksi kimia hanyalah penataan ulang atom-atom yang bereaksi.


Model Atom Dalton
Seiring perkembangan teknologi, teori atom Dalton terbukti tidaklah sepenuhnya benar. Penelitian selanjutnya mengarah bahwa ternyata atom dapat dibagi menjadi bagian-bagian kecil lain yang merupakan partikel dasar atom itu sendiri yaitu proton, elektron baru disusul neutron. Artinya atom bukanlah bagian terkecil dari suatu materi. (e-dukasi.net)

Tuesday, March 8, 2011

LIQUIFIED PETROLEUM GAS

Two very important fuel gases made from petroleum during the refining process. They are butane and propane, which are similar to methane. These gases are sold in small tanks and are used for cigarette lighters, portable welding torches, and camping stoves.

Mixtures of the two gases are stored under pressure as a liquid. For this reason the mixture is called Liquified Petroleum Gas or LPG. As it is used the liquid in the tank evaporates and leaves the tank as gas. The main use of LPG is as a cooking fuel on farms and in small towns where a central gas making plant would not be practical.Instead of piping the gas to the house where it is to be used, a tank of LPG is connected directly to the stove. Because LPG is sold in tanks, it is often called tank gas or bottled gas.
LPG is also used to a small extent to run automobiles and tractors. When the fuel tank is empty, it is replaced by a full one.

Thursday, February 10, 2011

Tabel Periodik Diperbarui

Tabel periodik yang selama ini dikenal-bahkan sudah dihapal oleh para siswa-akan diperbarui dengan menambah informasi berat atom untuk 10 unsur kimia.

Perubahan pertama kali dalam sejarah itu perlu diambil karena menurut para ahli kimia dan ahli fisika, berat atom harusnya ditampilkan dalam suatu rentang, bukan angka yang tetap. Tabel periodik yang baru itu akan lebih akurat dalam menggambarkan elemen tersebut di alam.Salah satu contoh yang diberikan oleh artikel di Science Daily adalah unsur sulfur. Pada tabel periodik sekarang, sulfur memiliki berat atom 32,065. “Padahal, berat atom sulfur terentang antara 32,059 sampai 32,076, tergantung pada tempat unsur itu berada,” jelas artikel tersebut.


Kesepuluh unsur kimia yang akan memperoleh perubahan adalah hidrogen, litium, boron, karbon, nitrogen, oksigen, silikon, sulfur, klorin, dan talium. Tabel baru yang didesain oleh PBB ini akan efektif berlaku pada tahun 2011.(National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Sumber: www.kompas.com