Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling
berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi
akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga
partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur.
Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Bahan Baku Pembuatan Kaca
Untuk membuat berbagai jenis kaca, digunakan pasir kaca dalam jumlah yang besar.
Sebagai fluks bagi silika ini, dipakai soda abu, kerak garam, batu gamping dan
gamping. Di samping itu, banyak pula dipakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium
karbonat), saltpeter, boraks, asam borat, asam trioksida, feldspar, dan
fluorspar bersama berbagai jenis oksida, karbonat serta garam-garam logam lain
untuk membuat kaca berwarna. Dalam operasi penyelesaian, banyak pula dipakai
berbagai produk lain seperti abrasif dan asam fluorida.
Pasir
Pasir yang digunakan untuk membuat kaca haruslah kuarsa yang hampir murni. Oleh
karena itu, lokasi pabrik kaca biasanya ditentukan oleh lokasi endapan pasir
kaca. Kandungan besinya tidak boleh melebihi 0,45% untuk barang gelas pecah
belah atau 0,015% untuk kaca optic, sebab kandungan besi ini bersifat merusak
warna kaca pada umumnya.
Soda (Na2O) terutama didapat dari soda abu padat (Na2CO3). Sumber lainnya adalah bikarbonat, kerak garam, dan natriun nitrat. Yang tersebut terakhir ini sangat berguna untuk mengoksidasi besi dan untuk mempercepat pencairan. Sumber gamping (CaO) yang terpenting adalah batu gamping dan gamping bakar dari dolomite (CaCO3. MgCO3) yang berfungsi untuk memberikan MgO pada campuran.
Soda (Na2O) terutama didapat dari soda abu padat (Na2CO3). Sumber lainnya adalah bikarbonat, kerak garam, dan natriun nitrat. Yang tersebut terakhir ini sangat berguna untuk mengoksidasi besi dan untuk mempercepat pencairan. Sumber gamping (CaO) yang terpenting adalah batu gamping dan gamping bakar dari dolomite (CaCO3. MgCO3) yang berfungsi untuk memberikan MgO pada campuran.
Fledspar
Feldspar mempunyai rumus umum R2O. Al2O3.6SiO2, dimana R2O dapat berupa Na2O
atau K2O atau campuran keduanya. Sebagai sumber Al2O3, feldspar mempunyai banyak
keunggulan dibanding produk lain, karena murah, murni, dan dapat dilebur. Dan
seluruhnya terdiri dari oksida pembentuk kaca. Al2O3 sendiri digunakan hanya
bila biaya tidak merupakan masalah. Feldspar juga merupakan sumber Na2O atau K2O
dan SiO2. Kandungan aluminanya dapat menurunkan titik cair kaca dan memperlambat
terjadinya devitrifikasi.
Borax
Borax adalah bahan campuran yang menambahkan Na2O dan boron oksida kepada kaca.
Walaupun jarang dipakai dalam kaca jendela atau kaca lembaran, boraks sekarang
banyak digunakan didalam berbagai jenis kaca pengemas. Ada pula kaca borat
berindeks tinggi yang mempunyai nilai dispersi lebih rendah dan indeks refraksi
lebih tinggi dari semua kaca yang telah dikenal. Kaca ini banyak digunakan
sebagai kaca optik. Disamping daya fluksnya yang kuat, boraks tidak saja
bersifat menurunkan koefisien ekspansi tetapi juga menungkatkan ketahanannya
terhadap aksi kimia. Asam borat digunakan dalam tumpak yang memerlukan hanya
sedikit alkali. Harganya hampir dua kali boraks.(bisakimia.com)
No comments:
Post a Comment