YANG MENARIK PERHATIAN

Sunday, July 17, 2011

Sebaiknya Siswa Jangan Terlalu Stres Agar Terhindar dari Sakit Jantung

Masa remaja adalah masa peralihan yang membuat sebagian besar orang mengalami krisis mental yang sangat labil. Pintar-pintarlah mengelola stres saat remaja, karena remaja yang terlalu stres
punya risiko lebih besar mengalami penyakit jantung saat dewasa.

"Stres bisa menempatkan anak-anak yang sehat pada peningkatan risiko penyakit jantung," jelas Andrew J. Fuligni, seorang profesor psikiatri Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior di UCLA, seperti dilansir Medindia, Minggu (10/7/2011).

Saat tertekan, remaja bisa lebih stres ketimbang orang dewasa. Maka itu diperlukan dukungan dari keluarga atau teman agar remaja selalu berpikir positif, bersikap optimitis dan melihat kegagalan dari sisi poitif.

Untuk mengetahui remaja yang terlalu stres dengan risiko penyakit jantung saat dewasa, peneliti menggunakan penanda peradangan (C-reactive protein atau CRP). Frekuensi stres yang lebih tinggi akan membuat CRP lebih besar.

"Kebanyakan penelitian tentang stres dan peradangan berfokus pada orang dewasa, tapi hasil ini menunjukkan bahwa kaitan tersebut dapat terjadi pada awal masa remaja, bahkan di antara pria dan wanita muda yang sehat," kata Fuligni.

Hasil ini menurutnya, menunjukkan bahwa perubahan substrat biologis dimulai sebelum dewasa.

Peneliti mengamati 69 remaja dengan usia rata-rata 17 tahun dari latar belakang Amerika Latin dan Eropa. Partisipan menyelesaikan daftar catatan harian setiap malam selama 14 hari. Di dalamnya, mereka melaporkan setiap pengalaman interaksi interpersonal negatif dengan keluarga, teman sebaya atau teman sekolah, misalnya konflik dengan keluarga dan teman-teman atau jenis hukuman dari orang tua atau guru.

Sampel darah kemudian diambil rata-rata delapan bulan kemudian dan diuji untuk tingkat sirkulasi protein CRP.

Dari hasil sampel tersebut terungkap stres yang dialami remaja sehari-hari selama bertahun-tahun akan meningkatan kadar peradangan, yang diukur dengan tingkat CRP yang lebih tinggi, bahkan di antara remaja sehat yang normal. (kompas.com)

Masukkan email sahabat untuk berlangganan artikel

No comments: