(Science & Education) "Alam Kehidupan Adalah Lukisan,Yang Memuat Bukti-bukti Tak Terbantahkan Tentang Kekuasaan dan Keindahan...Seni-Desain PenciptaanNya"
YANG MENARIK PERHATIAN
Sunday, April 13, 2014
Pengaruh Buruk Bagi Anak Akibat Sering Nonton TV dan Bermain Komputer
Membiarkan anak menonton televisi agar tidak rewel merupakan pilihan paling mudah. Tapi tunggu dulu. Sebuah penelitian di Australia membuktikan bahwa menonton televisi atau memainkan game di komputer ternyata berefek buruk untuk perkembangan anak.Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan dari Universitas Deakin melakukan penyelidikan mengenai dampak menonton televisi dan penggunaan komputer pada anak berusia dua hingga enam tahun. Mereka menganalisis kebiasaan dan kesehatan 3.600 anak prasekolah dan memantau mereka hingga dua tahun kemudian.
Hasil penelitian itu, semakin lama waktu yang dihabiskan anak di depan layar, semakin buruk perkembangan anak.
Setiap pertambahan jam dalam menonton telivisi berkorelasi dengan pengurangan fungsi keluarga bagi anak. Anak cenderung merasa kurang nyaman atau akan menimbulkan banyak pertentangan di rumah. Dan khusus untuk anak perempuan, setiap tambahan jam yang digunakan untuk bermain komputer atau game akan memicu berbagai masalah emosional.
"Kami menemukan bahwa anak-anak yang lebih banyak menonton televisi memiliki skor penilaian keluarga yang lebih buruk pada pengamatan kedua. Dan pada anak perempuan, kami menemukan bahwa mereka yang lebih sering memainkan game dan komputer lebih banyak mengalami masalah emosional ketika diamati dua tahun kemudian," ujar Dr Trina Hinkley, salah satu peneliti dari Universitas Deakin.
Ia melihat bahwa hasil tersebut tetap sama, tak peduli bagaimana kondisi kesejahteraan atau riwayat pendidikan keluarga. Meski demikian, kata Dr Hinkley, masih belum jelas mengapa banyak menghabiskan waktu di depan layar dapat berakibat buruk pada anak.
"Saya rasa kami perlu melakukan penelitian lebih lanjut di area yang sama untuk menentukan mengapa hal tersebut terjadi. Sebab hanya ada sedikit studi mengenai hal ini pada populasi anak-anak berusia dini," pungkas Hinkley seperti dikutip dari ABC Australia pada Minggu (13/4/2014).(detik.com)
No comments:
Post a Comment