YANG MENARIK PERHATIAN

Thursday, December 3, 2015

Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)

Spermatogenesis adalah proses pembentukan spermatozoa pada selspermatogonia melalui tahap mitosis dan meiosis. Sel tersebut terdapat pada dinding tubulus seminiferus yang terdapat pada testis. Selain sel spermatogonia, pada tubulus seminiferus juga terhadap sel sertoli dan sel leydig.
Fungsi sel sertoli adalah untuk memberi makan spermatozoa sedangkan fungsi sel leydig berfungsi untuk menghasilkan testosteron. Proses pembentukan sperma dipengaruhi oleh beberapa hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yaitu LH dan FSH. Fungsi LH (Luteinizing Hormone) adalah untuk merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Sedangkan fungsi FSH (Folicle Stimulating Hormone) adalah untuk merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein). Fungsi ABP adalah untuk memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Berikut adalah 5 tahap pembentukan sperma. Langsung saja kita simak yang pertama: Bagian dari: Sistem Reproduksi pada Manusia (Artikel Lengkap)
1. Spermatositogenesis 
Spermatositogenesis adalah pembentukan gametositogenesis yang memengaruhi pembentukan spermatosit yang mengandung setengah dari materi genetik. Dalam proses ini terjadi pembelahan spermatogonium hingga menjadi spermatid. Proses ini terdiri dari dua tahap yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis adalah pembelahan spermatogonium sehingga menjadi spermatosit primer. Sedangkan meiosis adalah pembelahan spermatosit primer menjadi spermatid. Setiap bagian sel pada spermatid belum sempurna. Sel-sel tersebut masih terhubung satu sama lain oleh jembatan sitoplasma supaya dapat berkembang. Tidak semua spermatogonia (spermatogonium) membelah menjadi spermatosit. Beberapa spermatogonia akan keluar dan membelah untuk memproduksi spermatogonia yang lain.

2. Spermatidogenesis 
Spermatidogenesis adalah pembentukan spermatid (haploid) dari spermatosit sekunder melalui meiosis II.

3. Spermiogenesis
Spermiogenesis adalah peristiwa perubahan spermatid menjadi spermatozoa muda. Selama proses spermiogenesis, spermatid akan membentuk “ekor” dengan menumbuhkan mikrotubulus pada salah satu sentriol. “Ekor” tersebut akan berubah menjadi aksonema. Bagian depan ekor (bagian tengah sperma. Disebut midpiece) tampak lebih tebal karenamitokondria terdapat dibagian sana untuk menghasilkan energi bagi sperma. DNA juga dimasukkan ke dalam spermatid hingga menjadi kental. Badan golgi mengelilingi nukleus dan menjadi akrosom.

4. Maturasi 
Proses maturasi (pematangan) dipengaruhi oleh testosteron. Dalam maturasi, sitoplasma dan beberapa organel yang tidak berguna dihilangkan. Sitoplasma yang telah menjadi resido mengalami fagositosis oleh sel sertoli di dalam testis. Hasilnya, spermatozoa menjadi dewasa namun belum matang. Spermatozoa dewasa dikeluarkan dari sel sertoli yang sangat steril menunju tubulus seminiferus.

5. Spermiasi 
Spermiasi adalah proses pelepasan spermatozoa dewasa dari sel sertoli menuju lumen tubulus seminiferus dan selanjutnya menuju epididimis. Spermatozoa dewasa belum memiliki kemampuan bergerak sendiri (non-motil) sehingga pergerakan menuju epididimis harus dibantu dengan cairan testikuler hasil sekresi sel sertoli dan gerakan peristaltik dari otot peritubuler yang terdapat di tubulus seminiferus.

(Kembali Ke Nomor 4) Di epididimis, tahap maturasi kembali berlanjut. Ketika di epididimis, terjadi proses pematangan spermatozoa. Spermatozoa juga menjadi motil sehingga dapat bergerak sendiri melalui “ekor”nya. Hasilnya spermatozoa menjadi sperma matang dan siap digunakan dalam proses fertilisasi.

Masukkan email sahabat untuk berlangganan artikel

No comments: