Ivander Jonathan, siswa SD Mawar Sharon Christian School berhasil menduduki posisi absolute winner dalam Olimpiade Sains Kuark (OSK) 2011.
Ivander yang berada di level 2 ini berhasil mengungguli 303 finalis dari 27 provinsi se Indonesia. Para finalis ini sendiri sudah melalui perjalanan yang panjang dan melelahka
dengan menyisihkan lebih dari 82.000 peserta lainnya. Olimpiade yang digelar Komik Sains KUARK ini berhasil mendorong anak-anak dari berbagai penjuru daerah di tanah air untuk memiliki mimpi besar.
"Banyak di antara finalis OSK 2011 yang menyampaikan cita-cita yang sangat mulia, dan bahkan sebagian besar diantaranya mengatakan ingin menjadi dokter dan ilmuwan untuk menolong orang lain dan membangun Indonesia yang lebih baik," ungkap Sanny Djohan dari Kuark International dalam siaran persnya Minggu (26/6).
Menurutnya, cita-cita adalah langkah awal untuk menuju pada keberhasilan masa depan; sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang dewasa dan sekaligus pendidik bagi anak-anak ini untuk dapat terus memfasilitasi mereka di dalam meraih cita-cita mereka.
Memasuki tahun ke-5 penyelenggaraan OSK, terhitung sudah lebih dari 250.000 siswa yang pernah mengikutinya dan ada 1.500 di antaranya yang mampu memasuki babak final. Tentunya anak-anak ini adalah anak-anak yang luar biasa, mereka memiliki kemauan yang kuat, daya saing yang baik dan juga kesukaan kepada ilmu sains. Banyak di antara mereka yang sekarang sudah duduk di bangku SMP dan tetap mencintai ilmu sains. Hal ini tentunya menjadi sebuah bekal yang sangat berharga untuk menuju jenjang pendidikan tinggi, dimana kemampuan penalaran dan kemampuan analisa akan lebih diasah lagi dan lebih banyak dimanfaatkan.
Mendidik anak untuk dapat memiliki kecerdasan dan karakter yang kuat bukanlah hal yang mudah dan dapat dicapai dalam sekejap mata. Peran orang tua, guru dan lingkungan sangatlah besar di dalam proses pendewasaan anak.
"Peranan guru adalah sentral di dalam proses pendidikan, tidak hanya membentuk kecerdasan anak, tetapi guru juga mengambil peranan di dalam pembentukan karakter anak. Menjadi guru memiliki tanggung jawab yang besar, tidak semata-mata mengajar di kelas saja, tetapi lebih dari itu," papar Anies Baswedan, pendiri dan ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar.
Anies mengemukakan riset menunjukkan bahwa faktor utama yang menentukan keberhasilan siswa adalah kualitas guru di pendidikan dasar. Oleh karena itu, mari kita didik generasi penerus kita dengan sepenuh hati.
Menanamkan kecintaan siswa untuk mengamati sekitarnya adalah aspek penting dalam pembentukan karakternya. "Kami sangat menghargai upaya Kuark dan OSK menciptakan sebuah sarana yang positif untuk membangun kecintaan anak-anak terhadap sains sejak usia dini. Ditambah dengan dorongan dan inspirasi yang dibagikan oleh para pendidik maupun orang tua yang mencintai pendidikan, maka kita bisa optimis bahwa anak-anak kita dapat menjadi generasi yang lebih baik di masa mendatang," tambahnya.
Dipaparkan Anies, Pengajar Muda angkatan pertama yang dikirimkan Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar telah berhasil mendorong siswa-siswanya untuk bermimpi lebih tinggi, "Lebih dari seratus anak didik para Pengajar Muda berhasil maju ke babak semifinal. Sementara, di babak final ini, para Pengajar Muda layak bersyukur karena di antara murid mereka, ada dua orang yang maju ke babak final. Satu dari Bengkalis, Riau dan satu lagi dari Majene, Sulawesi Barat. Kami sampaikan terima kasih atas dukungan Kuark Internasional pada Gerakan Indonesia Mengajar selama ini. Harapan kami, semakin banyak anak dari berbagai penjuru Indonesia yang berprestasi di bidang sains."
Penguasaan sains dan teknologi menjadi bagian yang sangat penting bagi masa depan Indonesia. Saat ini investasi luar negeri banyak mengalir ke Indonesia, yang jika dicermati, banyak diantara investor asing tersebut yang datang karena Indonesia dinilai masih banyak memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tanpa kekayaan alam yang ada, tidak akan menjadi negara tujuan investasi.
"Kekayaan alam yang melimpah adalah modal bagi masa depan Indonesia, namun tanpa penguasaan sains dan teknologi, Indonesia tidak akan pernah dapat merasakan manfaat dari kekayaan alam yang melimpah," jelas Yohanes Surya, fisikawan Indonesia.
Sementara itu Direktur Bank OCBC NISP Rama P. Kusumaputera menilai sains menjadi bagian yang penting dalam setiap aspek kehidupan manusia, penguasaan sains yang baik akan melahirkan pemahaman dan kesadaran untuk hidup secara arif berdampingan dengan lingkungan.
"Menyadari hal tersebut, Bank OCBC NISP secara konsisten terus mendukung penyelenggaraan OSK sejak awal kegiatan ini diselenggarakan pada tahun 2007, Bahkan kepedulian terhadap dunia sains ini telah menjadi bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang bertemakan I Love Science sejak tahun 2009," ungkap Rama.
Peranan pemerintah di dalam memajukan pendidikan sangatlah penting, sekalipun kita menyadari bahwa dengan semakin banyak pihak yang peduli terhadap pendidikan, akan semakin memberikan percepatan kepada perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Generasi muda adalah kunci keberhasilan sebuah negara di masa mendatang, untuk itulah Pertamina terus menggiatkan usaha-usaha untuk membangun generasi muda yang tangguh, bertekad kuat dan sekaligus memiliki kemampuan yang baik khususnya di bidang sains. Tentu saja masalah pendidikan tidak dapat dibereskan dalam sekejap mata, perlu konsistensi, ketekunan dan juga kerjasama dari berbagai pihak," ungkap Mochamad Harun, VP Corporate Communication Pertamina.
"Indonesia adalah negara yang besar dan kaya, aku bercita-cita ingin membuat Indonesia maju dan tidak kalah dengan negara lain. Negara yang maju adalah negara yang memiliki pemerintah yang baik dan banyak orang pintarnya. Negara yang maju adalah negara yang lingkungannya bersih dan sehat," ungkap Faraz, finalis OSK dari Bekasi. Mau punya negara yang maju? Ayo kita terus dukung anak-anak kita, demi masa depan Indonesia! (e-dukasi.net)
Sumber : Media Indonesia.com
No comments:
Post a Comment