Kita sering mendengar istilah otak kiri dan otak kanan. dalam buku Quantum Learning, di jelaskan bahwa kedua sisi otak tersebut tersusun atas tiga bagian, yaitu batang otak atau otak reptilia, sistem limbik atau otak mamalia, dan neokorteks atau otak berfikir. masing-masing belahan bertanggung jawab terhadap cara berfikir dan masing - masing mempunyai spesialisasi dalam kemampuan tertentu, walaupun ada beberapa persilangan dan interaksi antarsisi. sebagai contoh, otak kiri mengatur gerakan tangan dan kaki sebelah kanan.
di jelaskan lebih lanjut bahwa proses berfikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linier dan rasional. sisi ini sangat teratur, namun juga mampu melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. cara berfikirnya sesuai dengan tugas-tugas teratur, seperti ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme. belahan otak kiri merespon masukan-masukan yang membutuhkan kemampuan mengupas/meninjau, membuat pernyataan, menganalisis, menjelaskan, berdiskusi, dan membuat keputusan.
sedangkan, cara berfikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif dan holistik. cara berfikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat non verbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenan dengan perasaan ( merasakan kehadiran benda atau orang lain), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, warna, kreativitas dan visualisasi.
belahan otak kanan berfungsi ketika manusia ketika manusia melakukan aktivitas menggambar, menunjuk, memeragakan, bermain, olah raga, bernyanyi, dan aktivitas motorik lainnya.
kedua belahan otak itu penting artinya bagi kehidupan manusia. keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan akan di rasakan apabila seseorang memanfaatkan kedua belahan otak dengan baik. aktivitas belajar atau mengerjakan tugas lainnya akan lebih baik jika kemampuan kedua belah bagian otak di optimalkan sesuai dengan apa yang tengah di pelajari atau apa yang tengah di kerjakan.
kenyataannya, dalam banyak hal manusia sering lebih banyak menggunakan fungsi otak kirinya, misalnya dalam hal berkomunikasi (yang sebagian besar melalui bentuk verbal atau tertulis) bidang-bidang pendidikan,bisnis,dan sains. Sebenarnya, jika kecenderungan ini tidak di imbangi oleh peran otak kanan, maka dalam kehidupannya seseorang akan memiliki kecenderungan untuk stres, menderita gangguan kesehatan mental, dan munculnya kemampuan fisik yang buruk.
kita di sarankan menyeimbangkan kerja otak kiri dan otak kanan. bagaimana caranya? misalnya, kit perlu memasukkan unsur musik dan estetika dalam pengalaman belajar. hal ini akan bisa menimbulkan emosi positif, yang akhirnya akan membuat kerja otak kita lebih efektif. Emosi positif akan mendorong kekuatan otak dan mendorong pencapaian prestasi.
Amatilah pembelajaran di sekolah! apakah lebih banyak menekankan pemanfaatan otak kiri saja? atau otak kanan saja? atau sudah menyeimbangkan keduanya? telitilah bersama teman, atau bahkan dengan gurumu! Jika banyak siswa merasa jenuh atau bosan, mungkin pembelajaran lebih banyak menggunakan otak kiri. (duniaedukasi.net)
No comments:
Post a Comment