Kelenjar ludah atau kelenjar air liur adalah kelenjar eksokrin atau kelenjar yang memiliki saluran yang menghasilkan saliva (ludah/air liur). Kelenjar ludah juga berperan dalam sistem pencernaan pada manusia,
yakni mensekresi enzim amilase yang berfungsi mengubah pati menjadi maltosa. Dalam bahasa Inggris, kelenjar ludah disebut salivary gland.
1. Struktur Kelenjar Ludah
keterangan gambar diatas
Keterangan: (1) adalah kelenjar parotis, (2) adalah kelenjar submandibula, dan (3) adalah kelenjar sublingua.
Berikut adalah bagian-bagian kelenjar ludah:
1.1. Kelenjar Parotis
Kelenjar parotis adalah sepasang kelenjar ludah utama yang berada di bagian belakang tulang mandibula pada manusia. Kelenjar ini adalah kelenjar ludah terbesar dan mensekresi ludah untuk membantu proses mengunyah, mencerna, dan menelan. Kelenjar parotis juga mensekresi ptialin. Hasil sekresi dari kelenjar parotis akan masuk ke rongga mulut melalui saluran parotid atau saluran Stensen. Kelenjar parotis berada di bagian posterior ramus mandibular dan bagian anterior tulang temporal. Kelenjar ini memproduksi 20% dari total air liur yang terdapat di rongga mulut.
1.2. Kelenjar Submandibula
Kelenjar submandibula adalah sepasang kelenjar ludah utama yang berada di bagian bawah rahang bawah, di bagian superior dari otot digastrik. Hasil sekresi yang diproduksi merupakan campuran dari cairan bening dan mukus dan kemudian memasuki rongga mulut melalui saluran submandibular atau saluran Wharton. Sekitar 65 sampai 70 persen saliva di rongga mulut diproduksi di kelenjar submandibula meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan kelenjar parotis.
1.3. Kelenjar Sublingua
Kelenjar sublingual adalah sepasang kelenjar ludah utama yang berada di bagian inferior lidah dan bagian anferior dari kelenjar submandibula. Hasil sekresinya kebanyakan berisi mukus, namun dimasukkan ke dalam kategori kelenjar campuran. Sekitar 5% dari air liur yang terdapat di dalam rongga mulut berasal dari kelenjar ini.
1.4. Kelenjar Ludah Minor
Terdapat 800 sampai 1000 kelenjar ludah minor yang tersebar di seluruh bagian rongga mulut. Kelenjar ini memiliki diameter antara 1 sampai 2 milimeter dan tidak seperti kelenjar utama, kelenjar ini tidak diselubungi dengan jaringan konektivus melainkan hanya dikelilingi. Sekresi yang dikeluarkan kebanyakan berupa mukus (kecuali kelenjar Von Ebner) dan memiliki banyak fungsi seperti melapisi rongga mulut dengan air liur.
1.5. Kelenjar Von Ebner
Kelenjar Von Ebner adalah kelenjar yang ditemukan di sekitar papila sirkumvalata pada permukaan lidah. Kelenjar ini mensekresikan cairan bening yang memulai hidrolisis lipid. Kelenjar ini juga membantu indera pengecap melalui sekresi enzim dan protein. Penempatan kelenjar Von Ebner disekitar papila sirkumvalata membuat partikel rasa dalam makanan lebih mudah dikecap oleh papila lidah.
1.6. Saraf Pada Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah tidak memiliki saraf simpatik dan parasimpatik baik langsung maupun tidak langsung. Namun hasil sekresi dan volume enzim amilase dipengaruhi oleh saraf tersebut.
1.7. Histologi Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah dibagi menjadi lobulus, pembuluh darah, dan saraf yang memasuki kelenjar ludah pada hilum.
1.7.1. Acini
Sel sekretori ditemukan dalam bentuk kumpulan yang disebut acinus. Setiap acinus berada di bagian terminal kelenjar yang terhubung dengan sistem saluran. Setiap lobulus pada kelenjar terdiri dari banyak acini. Masing-masing acinus terdiri dari jaringan epitel kubus selapis yang mengelilingi lumen. Lumen adalah bukaan tengah tempat air liur disimpan setelah diproduksi oleh sel sekretori.
1.7.2. Sistem Saluran
SIstem saluran air liur mengeluarkan air liur yang disimpan di lumen ke rongga mulut. Semua kelenjar memilikinya baik mayor maupun minor (kadang-kadang kecuali kelenjar sublingua).
Semua kelenjar ludah manusia bermuara di dalam mulut yang merupakan tempat air liur mencerna zat tepung. Air liur sangat cepat tidak diaktifkan di dalam lambung oleh asam klorida namun beberapa enzim di dalam air liur justru aktif karena asam klorida.
2. Signifikansi Klinis Kelenjar Ludah
Sialogram adalah studi radiokontras terhadap kelenjar ludah yang digunakan untuk meneliti fungsinya.
Banyak terapi anti kanker yang mempengaruhi kelenjar ludah seperti kemoterapi dan terapi radiasi. Terapi radiasi mungkin dapat menyebabkan hiposalivasi permanen karena terjadi kerusakan pada mukosa mulut. Kemoterapi dapat menyebabkan kerusakan kelenjar ludah jangka pendek.
Selain itu, ada juga tumor kelenjar ludah.
3. Kelenjar Ludah pada Spesies Lain
Kelenjar ludah pada beberapa spesies telah dimodifikasi untuk memproduksi enzim. Enzim amilase ludah ditemukan di sebagian besar burung dan spesies mamalia termasuk manusia. Lebih jauh, bisa pada ular dan beberapa tikus merupakan kelenjar ludah termodifikasi. Pada organisme lain seperti serangga, kelenjar ludah sering digunakan untuk memproduksi protein penting seperti sutra atau lem.
No comments:
Post a Comment